Senin, 28 Desember 2009

lirih

LIRIK HATI

By: Rendi A.K

Anganku adalah mimpi nyata

Sampai kapanpun yang kan kubawa

Dari khayalku pikiran jiwa

Dimana duka tak pernah ada

Hampaku memang menyelimuti

Namun tak kubayang sampai mati

Biar semua berlalu kini

Cepat atau lambat ku tangani

Dari masaku yang hilang lalu

Hingga masa yang datang padaku

Kan kusematkan semangat baru

Dan mereka pun nampak terharu

Karna tak ada rintangan hebat

Yang membuat hidupku tersesat

Sungguh tak ada hal yang menyekat

Selama aku bertindak cepat

Jiwa raga berkobar ceria

Hati tak pernah tak bahagia

Semua menjadi serba suka

Tak pernah ku merasakan luka

Sendiri bukan berarti lemah

Meski memang ku tak boleh lengah

Akan cinta yang datang menengah

Diantara kenangan yang punah

Cukupkan aku dengan sang dewi

Dengan sayap yang menari-nari

Membawaku ke taman syurgawi

Membuatku kian jatuh hati

Nyatakah kini dihadapanku

Dengan semua hal-hal ku itu

Hingga akupun tak perlu malu

Bila ku memang masih tak mampu

Untukku menggapai cinta dia

Yang hatinya tak pernah terbuka

Meski ku telah menawarinya

Cinta yang takkan kubagi dua

Sekiankah usahaku ini

Bahwa ia takkan ku miliki

Mungkin ini memang bukan mimpi

Tapi tetap anganku disini

Cintaku hanya untuk dirinya

Ia senyum ku pun bahagia

Sedih tak slalu harus kubawa

Karna ia adalah mahkota

Memang ku tak bisa milikinya

Namun bangga ku mencintainya

Bahwa aku tak pernah terluka

Meski ia cinta kekasihnya

Biarlah ku tak merasa duka

Ku setia hingga ia cinta

Dan ketika waktu itu tiba

Kau kan pasti anggapku ‘ni dewa

Sebagai lelaki dambaanmu

Pembawa damai tuk dihatimu

Menumbuhkan hal yang bukan semu

Termasuk cintaku di jiwamu

Namun entah kapan itu terjadi

Aku kan slalu siap menanti

Untukmu sang bidadari hati

Dewi bagiku sampaiku mati

Jelaslah kini aku torehkan

Kisah ‘ni yang penuh kekuatan

Yang kapanpun takkan berantakan

Ataupun hilang dan berterbangan

Tuhan trima kasih ku panjatkan

Atas cinta yang aku rasakan

Terhadapnya yang aku dambakan

Untuk waktu yang tak terlupakan

Kini benar hatiku merasa

Hampa tak membuatku merana

Yang ada cinta kami berdua

Yang kan menyatu di suatu masa

December, 26th 2009

Kamis, 17 Desember 2009

RELATION

for me, relation is everything...I cant live without them...I need them to solve me some problems even share and discuss any kind of things...
I really want to say to all of you that I was so excited among you all...
There is no more burden in my day when I know that you waste your time for me...
Guys, sorry if I used to hurt you...make you down, and disappointed you...
time spins so fast...I just want to express my feeling to you.....no matter how tired....I will always give all my time for you to play together...the best thing in my life is only you as my partner ever..
you know, its hard but I just want to try...in every time I consider you as my fells....
in here, let me say something to you....here my opinion about you...
Lutfy
hmmm, bro...when I know u at first time we met, I was so interest to recognize u...u were so powerful, funny, and a little bit naughty. u were so cute in your middle high age and that's why I consider u as my little brother...however, u can change my brother position when he is not in here..but know..huft, u grow up so fast and pass my height and become someone better though u still have a cute face..I like u cause you are very respect to me and I always need u to share...
nice, u are totally good and I hope that u want to be my brother ever...
hmm, in your age right now, u are cool enough as student of senior high and having a n older girl than u..but that's ok...not to worry out about it...at least dont think that yet...
wish u can hold her on and always in your hearth ever..dont play around with this thing cause when u fall and hurt....no one can fix it....every thing are according to your self...think first before act...and do what u want to....but dont be a loser...cause I want to see u happy and share your experience to me...no more sadness, madness, the only thing that u must have is just happiness.
Bowo
guys, what should I do, to make u always be mine in my every step I walk...
until today, we know that You and me having best relation ever...its been more than eight years. we have some experiences together...got the trouble even a big problem, and always together...
but now, may be I have my own business and you too.
but actually I want to waste my time for u when Iam free........
I want to tell u every thing that u never know about me, but I still hard to do..my be when Iam ready..wish I could do that....
hmmm....you know, when we were in elementary school, at the first time we met, we always in champion..but that was fun...
I need you guy, i want to share my problems and discuss about what we want to do...again seems like before..
yeah..busy is the only reason for us nowaday..but indeed, indeed, I really want to waste all the time to know u more as my bestfriend ever....
its time for me to say that u are my best...best...friend ever...no one can change ur status in my life...Thanks for being my partner.....wish the death will not separate us...cause heaven will wait us...AMIN...
Gustian
hmmm..I know we never play together...not seems like when we were kids...u have your own business and me too...but I will never let you down cause you are my beloved brother...I will do every thing for u...
I dont want to see u suffer from every thing...
I love u my bro.....
you are the only one brother that I have....
I will always respect u until I die....I will try to make u happy and entering our beloved place "heaven" together,
bro I will invite u to enter Islamic Society and make u know more about ISLAM...
I will help u from the darkness...and I wish u can change your way become better....
come away my bro...
no matter how hard...
I will always invite u...and here I want to say that...please..iam so sorry If I cant be your best brother...iam just an human...but Iam still your brother who will give my best to u ever...
its time to be better my brow cause we are going to be an adult...and having a big responsibility to our GOD.....
UMAYAH
GIRL..Iam speechless if I want to tell u about my feeling...
u are very perfect for me..u can change my habit become better...and u can change me to be some one who love girl again....in my day, I will always pray so taht I can be your life partner...no matter how hard, i will never be tired and I will always do my best...
having u in my life is my greatest wish....u are my beautiful gift from GOD...
yeah, I know, now a day you consider me as friend but may be in future, u will receive me and consider me as your lover...
and when that time comes..I will ready to marry you..and I promise to give u every thing as I could and dont worry because my love will eternal until hereafter...and then, we can meet again in our beautiful place...place of GOD...
But before that, I will hard work to make u sure that IAM your best partner in this world or even Haven
I will not make u down...and will always make u happy...
no more suffer from love because I will come to u as a love hero...
thank u for u who fulfill my life with your love...and give me a new spirit to live my life longer than I thought before...

KEMAMPUAN BAHASA DAN SASTRA ANAK SMA

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah

Keterampilan berbahasa ( Language Skill ) biasanya mencakup empat segi, yaitu :

    1. Keterampilan menyimak ( Listening Skill )
    2. Keterampilan berbicara ( Speaking Skill )
    3. Keterampilan membaca ( Reading Skill )
    4. Keterampilan menulis ( Writing Skill )

Setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan ketiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan bahasa, biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang terakhir : mula – mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara; sesudah itu kita membaca, dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki jenjang sekolah, sedangkan membaca dan menulis kita pelajari setelah kita bersekolah. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan, merupakan catur tunggal.

Selanjutnya setiap keterampilan itu erat pula berhubungan dengan proses – proses yang bepikir dalam mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktek dan banyak latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir (Dawson [et al], 1963:27; Tarigan, 1985: 1).

Pada umumnya, maksud dan tujuan membaca dan menyimak bersifat fungsional dan apresiatif. Dalam membaca dan menyimak fungsional, anak – anak behubungan dengan atau diarahkan pada penemuan fakta – fakta, penangkapan suatu ide umum, mengikuti petunjuk - petunjuk, atau mengikuti bahan itu bekerja dengan cara lain. Sedangkan dalam membaca serta menyimak apresiatif, anak – anak telah siap menikmati suatu cukilan dengan maksud tertentu: suatu cerita demi humornya, suatu puisi dengan ekspresinya. Atau meraka dapat pula mengkombinasikan fungsi dan apresiasi dalam membaca atau menyimak dengan suatu pandangan bagi penciptaan suatu dramatisasi.

Namun beberapa proyek penelitian telah memperlihatkan adanya hubungan yang erat antara perkembangan kecakapan berbahasa lisan dengan kesiapan membaca. Telaah – telaah tersebut memperlihatkan bahwa kemampuan – kemampuan umum berbahasa lisan turut memperlengkapi suatu latar belakang pengalaman yang menguntungkan serta keterampilan dalam hal membaca. Kemampuan tersebut mencakup ujaran yang jelas dan lancar, kosakata yang luas dan beraneka ragam, penggunaan kalimat – kalimat lengkap dan sempurna bila diperlukan, pembedaan dari pendengaran yang tepat, dan kemampuan mengikuti serta menelusuri perkembangan urutan suatu cerita, atau menghubungkan aneka kejadian dalam urutan yang wajar.

Maka dengan demikian, penulis dalam karya ilmiah ini ingin sekali menjelaskan sejauh mana siswa – siswi sekolah menengah dapat memahami sastra dan juga memahami keterampilan berbahasa agar dapat membuat mereka lebih terampil karena dengan memahami suatu sastra berarti mereka sudah mampu merealisasikan sastra tersebut dengan lebih baik dan dengan ditunjang oleh ketrampilan berbahasa maka merekapun menjadi tidak canggung dalam mempraktekannya.

  1. Rumusan Masalah

Dari uraian tersebut diatas, maka peneliti berharap timbulnya rumusan masalah dengan harapan mendapat jalan keluar dari masalah serta sebagai acuan untuk menanggapi kenyataannya, dan diantara masalah – masalah yang diharapkan jalan keluarnya adalah :

1. Apakah keterampilan sastra dan bahasa mereka dapat membuat lebih terampil?

2. Sejauh manakah mereka mampu menguasai sastra dan keterampilan bahasa mereka?

3. Bagaimana mereka dapat merealisasikan sastra dan keterampilan bahasa mereka dalam kehidupan sehari – hari?

4. Dimana sajakah mereka mendapatkan keterampilan – keterampilan tersebut?

5. Mengapa keterampilan sastra dan bahasa harus dipelajari oleh mereka?

  1. Tujuan Penelitian

1. Ingin mengetahui apakah keterampilan sastra dan bahasa dapat membuat mereka semakin terampil khususnya bagi siswa – siswi menengah.

2. Ingin mengetahui sejauh manakah mereka mampu menguasai sastra dan keterampilan bahasa mereka.

3. Ingin mengetahui bagaimana cara mereka dapat merealisasikan sastra dan keterampilan bahasa mereka dalam kehidupan sehari – hari.

4. Ingin mengetahui darimana sajakah mereka mendapatkan keterampilan – keterampilan tersebut serta kiat – kiatnya.

5. Ingin mengetahui sejauh manakah keterampilan sastra dan bahasa dapat berguna bagi mereka khususnya yang telah mereka pelajari.

  1. Manfaat Penelitian

Penelitian ini penulis adakan dengan harapan agar dapat berguna sebagai :

1. Media informasi bagi siswa – siswi menengah khususnya siswa – siswi yang mempelajari bahasa dan sastra.

2. Informasi umum bahwa kegiatan mempelajari sastra dan keterampilan berbahasa berguna atau tidak bagi mereka agar menjadi lebih terampil.

3. Sumbangan pemikiran bagi siapa saja yang ingin meletili dan mengkaji tentang keterampilan berbahasa dan sastra di tingkat sekolah menengah.

  1. Alasan Memilih Judul

1. Alasan Objektif

1. Menarik minat peneliti.

2. Keterampilan sastra dan berbahasa memiliki peran penting guna membuat siswa – siswi menengah lebih terampil.

3. Bahasa dan sastra memiliki manfaat tersendiri.

2. Alasan Subjektif

1. Keingintahuan peneliti dalam hal keterampilan bahasa dan sastra.

2. Setelah peneliti nilai, minat para siswa dalam mempelajari bahasa dan sastra cukup baik sehingga dapat berpengaruh dalam keterampilan mereka.

3. Mempelajari bahasa dan sastra tidaklah sulit karena tergantung pada motivasi mereka sendiri.

  1. Hipotesis

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba membuat jawaban sementara atau biasa disebut hipotesa kerja sebelum melanjutkan penelitian ini. Apakah dalam penelitian yang sedang peneliti lakukan ada korelasi antara mempelajari sastra dan keterampilan berbahasa dalam meningkatkan keterampilan siswa – siswi menengah.

1. Hipotesa Kerja ( Ha )

Adanya pengaruh bahwa mempelajari sastra dan keterampilan berbahasa dapat membuat siswa – siswi lebih terampil.

2. Hipotesa Nol ( Ho )

Tidak adanya pengaruh bahwa mempelajari sastra dan keterampilan berbahasa dapat membuat siswa – siswi lebih terampil.

  1. Ruang Lingkup Penelitian

Mengingat begitu banyak permasalahan dalam penulisan paper ini, maka perlu kiranya penulis memberi gambaran tentang ruang lingkup penelitian. Agar penulisan ini terarah dan terfokus pada objek yang tepat. Adapun ruang lingkup penelitian dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut :

Deskripsi Objek Penelitian

Analisis Terhadap Data Penelitian

Teori Sastra

Minat Terhadap Bahasa dan Sastra

Pengertian Keterampilan Berbahasa

Kemampuan Dalam Bahasa dan Sastra

Manfaat Mempelajari Sastra dan Bahasa


Cara Mempelajari Sastra dan Bahasa Dengan Baik


  1. Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan data penelitiannya, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan :

Metode Angket

Angket atau kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengukur data dari responden (Syarqowi, 2000,49).

Dengan menggunakan metode ini penulis merasakan beberapa kemudahan disbanding dengan metode lainnya yang sulit untuk dipraktekkan, dan penulispun berharap dengan menggunakan metode ini dapat memperoleh hasil yang lebih baik.

2. Metode Studi Kepustakaan

Metode studi kepustakaan adalah cara yang digunakan oleh penulis juga dalam mengumpulkan data penelitiannya, penulis menggunakan metode ini guna mepermudah dalam mencari sumber data selain melakukan studi lapangan melalui angket. Dan cara ini cukup mudah untuj penulis karena dengan ini penulis dapat mendapatkan beberapa sumber yang cukup banyak.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Teori sastra

Sebuah teori akan sangat baik apabila memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

1. Mudah disesuaikan dengan ciri-ciri karya yang akan di analisis

2. Mudah disesuaikan dengan metode dan teori yang menyertainya

3. Dapat dimanfaatkan untuk menganalisis baik ilmu yang sejenis maupun yang berbeda

4. Memiliki formula-formula yang sederhana, tetapi mengimplikasikan jaringan analisis yang kompleks

5. Memiliki prediksi yang dapat ,menjangkau objek jauh ke masa depan

Dan dalam hal ini yang merupakan sebagai karya sastra memiliki banyak dimensi, banyak aspek, dan unsur. Untuk memahaminya secara lengkap dan jelas diperlukan teori dan metode yang sesuai dengan dimensi-dimensi tersebut. Oleh karena itu, dalam satu penelitian dimungkinkan untuk menggunakan lebih dari satu teori.. Dan tujuannya memang sudah jelas bahwa untuk mempelajari sastra yang lebih mendalam terhadap bidang kajiannya.

Teori sastra dibedakan dengan kritik dan sejarah sastra. Apabila teori sastra memberikan intensitas pada konsep, prinsip, dan kategori (Wellek dan Warren, 1962:38-40) kritik sastra memberikan intensitas pada penilaian, sedangkan sejarah sastra pada proses perkembangannya. Dengan mempertimbangkan karya sastra merupakan bagian integral kebudayaan penerapan teori yang dilakukan melalui dua tahap yaitu teori dalam kaitannya dengan karya sastra sebagai hakikat imajinasi dan kreatifitas.

2. Pengertian Keterampilan Berbahasa

Salah satu tujuan pengajaran bahasa ialah agar para siswa terampil berbahasa: terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis. Dan berikut adalah beberapa hal yang termasuk kedalam keterampilan berbahasa yang diantaranya adalah :

1. Menyimak dan Berbicara

Menyimak dan berbicara merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang langsung, merupakan komunikasi tatap muka atau face to face communication (Brooks, 1964:134). Disini antara berbicara dan menyimak terdapat hubungan yang erat yang beberapa diantanya adalah :

a. Ujaran seseorang mencerminkan pemakaian bahasa di rumah dan dalam masyarakat tempatnya hidup; hal ini misalnya terlihat nyata dalam ucapan, intonasi, kosakata, penggunaan kata – kata, dan penggunaan pola – pola kalimatnya.

b. Meningkatkan keterampilan menyimak berarti meningkatkan pula kualitas berbicara seseorang.

2. Menyimak dan Membaca

Menyimak dan membaca mempunyai persamaan; kedua-duanya bersifat resetif, bersifat menerima (Brooks, 1964:134); bedanya : Menyimak menerima informasi dari sumber lisan, sedangkan membaca menerima informasi dari sumber tulisan. Dengan perkataan lain : menyomak menerima informasi dari kegiatan berbicara, sedangkan membaca menerima informasi dari kegiatan menulis. Hal ini sangat penting dalam pembelajaran keterampilan berbahasa karena kedua hal tersebut juga merupakan faktor penting bagi keberhasilan seseorang dalam belajar.

3. Berbicara dan Membaca

Beberapa proyek penelitian telah memperlihatkan adanya hubungan yang erat antara perkembangan kecakapan berbahasa lisan dengan kesiapan membaca dan telaah – telaah tersebut memperlihatkan bahwa kemampuan – kemampuan umum berbahasa lisan turut memperlengkapi suatu latar belakang pemahaman. Kemampuan tersebut mencakup ujaran yang jelas dan lancar, kosakata yang luas dan beraneka ragam, penggunaan kalimat – kalimat lengkap dan sempurna bila diperlukan, pembedaan pendengaran yang tepat, dan kemampuan mengikuti serta menelusuri perkembangan urutan suatu cerita.

4. Ekspresi Lisan dan Ekspresi Tulis

Kedua hal tersebut adalah wajar bila komunikasi lisan dan komunikasi tulis erat sekali hubungannya karena keduanya mempunyai banyak kesejajaran bahkan kesamaan yang memang cukup berperan penting juga dalm meningkatkan keterampilan berbahasa.

3. Manfaat Mempelajari Sastra dan Bahasa

a. Manfaat mempelajari sastra

1. Medium utama sastra adalah sastra sedangkan dalam bahasa itu sendiri terkandung problematika yang sangat luas. Hal ini memungkinkan seseorang dapat mempelajari dua hal sekaligus yaitu apabila mereka mempelajari sastra berarti mereka juga mempelajari bahasa.

2. Sastra memasukkan beberapa dimensi kebudayaan, sedangkan dalam kebudayaan itu sendiri juga sudah terkandung permasalahan yang sangat beragam. Sehingga apabila kita mengkaji sastra berarti kita mengkaji kebudayaan juga. Jadi kita dapat mempelajari kebudayaan dari sastra itu sendiri.

3. Teori – teori dalam sastra sudah berkembang sejak dulu kala sehingga apabila kita mengkaji sastra kita dapat mempelajari perkembangan – perkembangan sastra tersebut.

4. Dalam mempelajari sastra terdapat teori – teori yang baru sehingga apabila kita mempelajarinya kita dapat mempelajari teori – teori baru tersebut.

5. Ragam sastra sangat banyak dan berkembang secara dinamis, oleh karena itu selain dapat meningkatkan imajinasi kita kondisi inipun membuat kita semakin kreatif, terampil dan mampu mengikuti perkembangannya.

b. Manfaat mempelajari bahasa

1. Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan sehingga apabila kita mempelajari bahasa maka kita akan mengetahui berbagai budaya.

2. Bahasa mencerminkan seseorang, oleh karena itu apabila kita menguasai keterampilan berbahasa maka kita akan diangap sebagai orang yang terpandang.

3. Bahasa merupakan suatu identitas, sehingga apabila kita menyampaikan bahasa itu dengan baik maka kita akan membawa nama baik suatu identitas bangsa.

4. Bahasa merupakan alat komunikasi, sehingga dengan adanya bahasa kita dapat berkomunikasi dengan sesama manusia.

5. Bahasa itu bermakna, oleh karena itu apabila kita menyampaikan dengan baik maka seorang pendengar akar mengartikannya dengan baik pula.

4. Cara Mempelajari Sastra dan Bahasa Dengan Baik

a. Cara mempelajari sastra dengan baik.

1. Mengetahui metode – metode penelitian sastra dengan baik.

2. Banyak membaca karya sastra dengan menyimak isinya secara seksama kemudian mengkritisinya.

3. Banyak membaca mengenai buku – buku teori sastra.

4. Memahami dan menelaah suatu karya sastra dengan pemahaman yang lebih luas.

5. Banyak berdiskusi dengan para kritikus sastra.

b. Cara mempelajari bahasa dengan baik

1. Mengetahui metode – metode penyampaian bahasa yang baik.

2. Banyak membaca dan menyimak segala aspek yang berhubungan dengan keterampilan berbahasa kemudian mempelajarinya.

3. Banyak membaca mengenai buku – buku yang didalamnya terdapat berbagai macam kosakata yang membuat kita semakin terampil dalam berbahasa.

4. Banyak mendengar berbagai macam bahasa yang ada di bumi ini serta memahaminya.

5. Banyak berdiskusi dengan orang – orang yang mahir dalam berbahasa.

B. Analisis Terhadap Data Penelitian

1. Minat Terhadap Bahasa dan Sastra

Bahasa dan sastra adalah hal yang harus dipelajari bagi siswa-siswi khususnya ketika mereka beranjak dewasa. Dan pada kesempatan inilah penulis mengamati para siswa-siswi sekolah menengah yang dalam hal ini mengamati minat mereka terhadap sastra dan bahasa. Pada umunya para siswa-siswi sekolah menengah yang saya teliti memang tidak begitu tertarik dengan karya sastra ataupun mempelajarinya. Namun disini saya tidak mengamati sembarangan siswa karena yang saya amati adalah siswa-siswi kelas bahasa di SMA N 16 Bandung. Disini saya banyak mengamati bahwa ternyata siswa-siswi yang memang masuk dan berkecimpung dalam dunia bahasa dan satra tidak terlalu minat juga terhadap semua bidang kajian sastra dan bahasa. Mereka lebih tertarik terhadap sastra dan bahasa yang mereka anggap mudah seperti apresiasi puisi dan juga cerpen dan sebagainya. Sehingga minat merekapun hanya biasa saja. Beberapa faktor pun muncul bahwa pada dasarnya mereka menyenangi pelajaran bahasa dan sastra karena mereka menganggap bahwa pelajaran tersebut lebih mudah dan dapat dipahami dengan baik. Alasan ini muncul karena mereka takut tidak bisa survive apabila berkecimpung di wilayah sains ataupun hal sulit lainnya. Mereka sebenarnya bisa minat terhadap karya satra dan bahasa apabila ditunjang dengan fasilitas dan linkungan yang mendukung. Namun sampai sekarang apa yang diharapkan belum terlaksana sehingga hal inipun membuat mereka tidak terlalu minat lagi terhadap kedua materi tersebut padahal mereka juga berkecimpung dalam hal tersebut. Ini sangat disayangkan karena seharusnya siswa-siswi yang memang berada di kelas bahasa seharusnya menjadi contoh bagi yang lainnya bahwa sastra dan bahasa yang mereka pelajari dapat membuat mereka terampil karena memiliki skill kebahasaan dan skill sastra yang dapat menjadikan mereka lebih baik.

Dari 30 siswa yang penulis teliti hanya ada 16 siswa saja yang berminat betul terhadap sastra dan keterampilan bahasa yang mereka pelajari karena mereka betul-betul yakin bahwa satra dan bahasa yang mereka kaji dapat membuat mereka cukup terampil dalam segala hal, dan disini juga mereka menganggap bahwa apa yang sedang mereka pelajari adalah bagian dari proses pembelajaran mereka agar kelak mereka bisa menjadi orang-orang ahli dibidangnya. Tidak ketinggalan pula bahwa memang minat mereka terhadap materi ini adalah merupakan motivasi mereka yang menjadikan mereka lebih terampil. Adapun faktor--faktor siswa-siswi yang berminat terhadap satra dan bahasa adalah sebagai berikut :

1. Mereka sudah mengenal terlebih dahulu karya sastra yang telah mereka pelajari sebelum masuk kedalam kelas bahasa.

2. Mereka tertarik kedalam pembelajaran bahasa dan sastra karena mereka ingin menajdi penulis.

3. Mereka ingin mengembangkan potensi mereka dalam kedua materi tersebut.

4. Mereka berminat terhadap materi ini karena mereka mempunyai basic skill dalam bidang ini.

5. Mereka ingin fokus dengan apa yang menjadi pilihan mereka sehingga mereka bisa menjadi siswa-siswi yang terampil.

Alasan – alasan diatas adalah beberapa pernyataan yang memang mereka lontarkan dan apa yang menjadi harapan ataupun keinginan mereka dalam mempelajari karya sastra ataupun dalam keterampilan berbahasa.

2. Kemampuan Dalam Bahasa dan Sastra

Kemampuan siswa-siswi di kelas bahasa khususnya di SMA N 16 ini cukup bevariasi. Hal ini karena disebabkan oleh adanya faktor-faktor mereka mengenai minat atau tidaknya mereka dalam mempelajari bahasa dan sastra didalam lingkungan mereka. Adapun yang kemapuannya diatas rata-rata yaitu bahwa ia dapat menguasi kecakapan bahasa dan ia pun begitu antusias terhadap sastra namun ada juga yang hanya ikut-ikutan saja sehingga kemapuan mereka hanya sebatas tahu apa itu sastra dan bagaimana cara yang baik dalam berbahasa tetapi tidak lebih dari itu. Dan dari data yang saya peroleh ternyata dari 30 siswa kelas bahasa yang kemapuannya meningkat hanya ada sekitar 10 orang dan merekapun termasuk siswa-siswi yang terampil dalam segala hal. Selanjutnya adalah siswa-siswi yang ternyata kemapuannya hanya biasa-biasa saja sehingga tidak ada peningkatan yang signifikan dan siswa-siswi tersebut hanya berjumlah 15 orang saja yaitu setengah dari jumlah yang ada di kelas. Dan yang terakhir adalah mereka yang ternyata meskipun telah memasuki kelas bahasa mereka justru malah mengalami penurunan kemampuan karena apa yang mereka dapat tidak pernah mereka kembangkan maupun direalisasikan sehingga mereka menjadi siswa-siswi yang tidak terampil dan selalu tertinggal di kelasnya. Oleh karena itu disini juga saya dapat mengambil suatu pernyataan bahwa kemampuan sastra dan kecakapan bahasa mereka merupakan hasil dari belajar dan hasil dari pemahaman mereka sendiri. Dan oleh karena itu saya dapat mengamati bahwa kemampuan mereka sekarang adalah sebagia berikut :

1. Mampu mengartikan suatu karya sastra dengan pemahaman mereka sendiri

2. Mampu menjadi seorang kritikus sastra

3. Mampu membuat karya sastra yang dimulai dari puisi, cerpen, hingga novel

4. Mampu menguasai beberapa bahasa dengan lancar

5. Mampu berbicara dipublik dengan baik dan terampil

6. Mampu membedakan penyampaian bahasa yang baik dan yang salah

7. Mampu menjadi siswa-siswi yang terampil dan kompeten dalam beberapa lomba karya sastra

8. Mampu menguasai beberapa teori dan metode sastra sehingga lebih mudah dan terarah

9. Mampu memahami suatu karya sastra beserta isi dan kesimpulannya.

10. Mampu menganalisa beberapa kesalahan dalam berbahasa.

Hal tersebut diatas adalah bagi siswa ataupun siswi yang memang dapat meningkatkan kemampuannya dalam hal bahasa dan sastra yang sedang mereka pelajari. Namun bagi siswa-siswi yang tidak begitu meningkatkan kemapuannya hanya sebagian dari hal diataslah yang belum mereka kuasai dengan baik terlebih lagi bagi mereka yang tidak ada peningkatan sama sekali karena mereka hanya bisa menguasai beberapa kemapuan diatas dan itupun hanya sebatas tahu saja tetapi tidak mampu merealisasikannya. Dalam kondisi ini penulispun mendapat suatu temuan yang memang menjadi topik utama penulis yaitu bahwa pada dasarnya memang siswa-siswi yang handal dan dapat menguasai kemapuan terutama dalam hal kesastraan dan keterampilan bahasa mereka menjadi pelajar yang terampil karena dari pembelajaran yang mereka dapat melalui pelajaran satra dan bahasa mereka menjadi lebih tahu dan semakin mengenal banyak dari pada sebelumnya. Disini juga penulis dapat mengetahuai bahwa ternyata dari belajar sastra yang memang tujuannya adalah meningkatkan daya imajinasi itu ternyata dapat meningkatkan daya kreatifitas mereka sehingga dapat membuat mereka lebih terampil dan ditambah lagi adanya kemampuan bahasa yang semakin menunjang mereka untuk menjadi pelajar yang terampil. Dan dalam kasus ini, para siswa-siswi yang mampu menguasi keterampilan berbahasa dengan baik artinya mereka dapat menjadikan modal tersebut agar semakin handal. Karena dengan kita bisa dan cukup mahir dalam berbahasa itu berarti kita bisa menjadi orang yang cukup hebat karena bahasa mencerminkan suatu perilaku seseorang dan oleh karena itu apabila kita dapat menguasai keterampilan bahasa dengan baik berarti kita termasuk orang yang terkemuka.

Selain hal itu, memang bahasa dan satra cukup berpotensi bagi kita yang ingin meningkatkan daya kreatifitas kita dan membuat kita lebih terampil. Dan oleh karena itu mengapa belajar satra dan bahasa dapat membuat kita lebih terampil. Selain dari uraian hal diatas penulispun sudah mendapatkan suatu temuan yaitu bahwa keterampilan yang mereka dapatkan karena belajar sastra dan bahasa memang benar adanya, dan inilah beberapa alasan yang dapat dikemukakan :

1. Dengan belajar satra para siswa dapat mengetahi berbagai persoalan dan penyelesaiannya karena didalam karya sastra terdapat berbagai konflik yang dapat membuat kita semakin terampil dalam melakukan sesuatu.

2. Dengan belajar sastra kitapun dapat meningkatkan ilmu pengetahuan kita karena karya sastrapun banyak yang berisikan tentang ilmu-ilmu pengetahuan yang memang disampaikan lewat suatu karya sastra.

3. Dengan belajar satra khususnya bagi siswa-siswi kelas bahasa dapat meningkatkan kemampuan sastranya sehingga lebih terampil dalam mengkritisi sesuatu.

4. Dengan keterampilan bahasa maka para siswa akan lebih terampil dalam berbicara karena apabila mereka handal dalam berbicara berarti mereka dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk.

5. Dengan keterampilan bahasa maka mereka sudah bisa dikatakan sebagai siswa-siswi yang berpotensi karena orang-orang banyak melihat karakter seseorang dari penyampaian bahasanya.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai emampuan berbahasa dan sastra siswa – siswi di SMAN 16 khususnya di kelas bahasa, dapat disimpulkan bahwa :

1. Siswa – siswi tersebut tidak memiliki kemampuan yang sama karena dari hasil penelitian hanya tedapat 10 orang yang meningkat kemampuannya sedangkan yang lainnya biasa saja bahkan ada beberapa yang berkurang.

2. Kemampuan bahasa dan sastra ternyata memang dapat membuat siswa – siswi lebih terampil dan itu terbukti karena bagi siswa – siswi yang kemampuan berbahassa dan sastranya meningkat dapat melakukan sesuatu lebih baik.

3. Siswa – siswi di kelas bahasa tersebut telah banyak menguasai beberapa teori dan metode sastra dengan baik.

4. Siswa – siswi tersebut tidak hanya mendapatkan materi dari para pengajar tetapi banyak mencari dan berdiskusi dengan teman.

5. Ternyata keterampilan berbahasa dan sastra dapat berguna bagi mereka untuk meningkatkan daya imajinasi dan kreativitas mereka.

B. Saran

Dalam menulis laporan penelitian ini penulis banyak mengalami kendala dan penulispun banyak mengalami kesalahan baik dalam tulisan maupun dalam penyampaian laporan. Hal ini dikarenakan ketidak tahuan penulis dan kurangnya sarana yang menunjang laporan ini, oleh karena itu penulis meminta saran dan kritik yang sifatnya membangun bagi penulis dan khalayak ramai.

TIGA BELAS

Masa kecil yang aku alami memang penuh dengan kebahagiaan. Aku dibesarkan dalam keluarga yang cukup harmonis. Aku memang anak yang dimanja, namun apa mungkin kepribadianku saat ini merupakan akibat dari apa yang aku alami di masa lalu. Memang seh aku harus berpikir realistis karena dulu aku memang anak yang dimanja jadi ya seperti inilah diriku di usiaku yang bukan anak-anak lagi tapi bukan juga seorang remaja.

Namaku adalah Aldira Andika, aku merupakan anak yang cukup beruntung didunia ini. Hidupku tidak begitu sulit dibandingkan dengan anak-anak lainnya yang terlihat tidak bahagia di usianya. Aku tidak pernah membayangkan bahwa apa yang aku alami di usiaku ini menjadi hal yang penting dalam pembentukkan karakterku. Ya mungkin itu memang benar tapi aku sendiri selalu menyangkal hal tersebut seolah-olah aku sudah nyaman dengan semua yang aku miliki. Kau mungkin bertanya-tanya mengapa aku selalu tidak pernah mau tahu dengan apa yang aku kerjakan sekarang, ya entah itu baik atau buruk yang jelas aku hidup hanya untuk bersenang-senang, ya untuk saat ini itulah yang aku alami sekarang. Usia ku memang ada pada masa yang entahlah dikategorikan kemana, yang jelas di usiaku yang ke tiga belas merupakan usia yang bisa cukup menyenangkan karena aku tidak perlu terlalu khawatir untuk memikirkan masa depanku seperti apa dan yang jelas bahwa hidupku tidak mengenal yang namanya kekhawatiran akan suatu hal. Ya, aku tidak perlu terlalu bersalah walaupun sudah melakukan kesalahan yang buruk dan aku pun tidak terlalu memikirkan pujian orang lain meski mungkin aku sudah berlaku sangat baik dengan melakukan suatu kebaikan. Ya, terserah apa yang aku mau lakukan, aku tidak akan terlalu memikirkannya, apa lagi yang bukan menjadi urusanku.

Seperti hari-hari biasanya, aku melakukan sesuatu tanpa aku pikirkan lebih dahulu. Aku mulai berakting kembali sebagai anak jahil yang selalu menggangu teman-temanku. Ya anggap saja ini sebagai kesenangan dari ku, karena memang aku senang dengan kerjaanku yang pastinya membuat semua orang memarahi ku karena mereka merasa aku keterlaluan dalam menajahili mereka, tapi sekali lagi aku ingatkan bahwa aku tidak pernah peduli dengan omelan mereka, asalakan aku bahagia itulah yang akan aku lakukan.

Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah kembali. Setelah libur berhari-hari, yang cukup membuatku bosan dan gila dengan aktifitas ku yang pasif akhirnya aku bisa menemui teman-temanku di sekolah. Di pagi hari aku sudah bersiap-siap merapihkan ranjang tidurku. Dengan senyum manisku, aku sapa saudaraku yang memang tinggal satu rumah dengan ku, ya tentunya satu kamar denganku. Ya dia adalah saudara dekatku yang cukup bisa aku ajak ngobrol meskipun memang kita tidak pernah ngobrol banyak. Walaupun kita satu kamar dan yang pastinya dengan segala hal yang aku miliki merupakan milik bersama tapi tetap saja kami tidak pernah terlibat jauh dengan banyak hal, entah itu urusan pacar, keluarga, atau hal sepele seperti membicarakan film atau kegiatan sehari-hari. Tapi meskipun kami tidak pernah bisa berkomunikasi dengan baik, Ya tetap saja kan dia adalah saudaraku. Kami memang terpaut dua tahun, dan aku memang lebih muda dari nya. Sandi Putra, ya itulah nama saudaraku, dia memang baru menyelesaikan ujian akhir SMP dan sekarang waktunya banyak dihabiskan untuk bermain dibandingkan belajar seperti sebelumnya. Dia tidak cukup mirip denganku, tapi mungkin mungkin perbedaan itu cukup relative mengingat bahwa orang tua kami memang berbeda. Sandi bertubuh lebih kecil dari aku, dia lebih pendek beberapa centi dari aku. Banyak orang seh menganggap saya kagak normal karena postur tubuh saya ini. Aku memang memiliki tubuh yang tinggi dibanding dengan anak-anak seusiaku. Dengan rambut yang tidak cukup berbentuk aku tampak sedikit agak tua tapi banyak juga yang bilang kalau aku tidak bisa menyembunyikan sifat kekanak-kanakanku dan itu terlihat dari wajahku yang masih terlihat childish banget. Ya disinilah letak perbedaan aku dan Sandi. Tapi aku cukup nyaman dia tinggal di rumahku karena itu cukup membuatku tidak terlalu kesepian. Ya, tidak menutup kemungkinan juga kalau dia menjadi sasaran jahilku.Seperti di pagi hari ini.Ya aku memulainya dengan sapaan manisku.

“San, gak skull neh, dah bebas ya?”. Sapaku.

“ya, mau ngapain lagi,Al, ujian kan dah beres semua tinggal nunggu hasil jha”.jawab dia dengan malesnya.

“Ya udah knapa gak bresin rumah aja biar kagak kotor, sekalian ama kamar ini juga”.sapaku dengan sedikit tersenyum.

“Ah males, mending main diluar, bisa refreshing “.jawabnya singkat.

Obrolan kami memang pendek untuk aktifitas di pagi hari. Dari mulai bangun tidur sampai aku sudah bersiap-siap untuk berangkat sekolah, kami hanya melontarkan beberapa sapaan yang menurutku garing banget. Makanya aku sering membuat sedikit kekacauan di pagi hari. Ya biar kagak bosen dan monoton aku sering berbuat jahil ama Sandi. Kali ini ketika dia selesai menjawab pertanyaanku, dia hendak pergi mandi dan bergegas ke kamar mandi. Dia membawa handuk yang sudah aku pakai lebih dulu. Aku memang suka risih kalau barang-barang kami dipakai bersama. Ya langsung aja waktu tadi di kamar mandi tanpa pikir panjang, handuk yang sandi bawa sudah aku penuhi dengan lendir yang aku keluarkan banyak dari hidungku. Kebetulan saja seh aku sedang sedikit flu, jadi mau gak mau aku harus berusaha mengeluarkannya dengan menggunakan handuk sebagai medianya. Tadinya aku memang mau memberi tahu dia agar kagak menggunakan handuk itu, tapi karena aku memang tidak pernah suka dengan hal yang biasa, ya sudah aku biarkan saja dia menjadi sasaran jahil pertamaku di hari senin yang monoton ini. Dan itu cukup menyenangkan bagiku.

Aku gak pernah tahu knapa Sandi bisa mengahabiskan waktu yang lama untuk berdiam diri di dalam kamar mandi. Biasanya dia memang membutuhkan waktu lima belas sampai dua puluh menit untuk menyelesaikan mandi perfectnya itu. Sementara Aku menunggu Sandi menyelesaikan mandinya, aku sudah tertawa-tawa kecil karena membayangkan dia selesai mandi dan menggunakan handuk aku buat membilas seluruh badannya. Pasti bakalan heboh.

Setelah lama menunggu, pintu kamar mandi pun terbuka dengan kerasnya. Dan suara langkah kakipun terdengar melangkah kearahku. Sambil menunggu Sandi mandi aku memang berdiam diri di dalam kamar. Sambil tidur-tiduran aku mulai melirik kearah pintu kamar karena aku tahu Sandi pasti sudah selesai mandi. Tiba-tiba saja langkah kaki itu semakin terasa cepat sampai aku terkaget ketika pintu kamarku didorong dengan kerasnya. Langsung saja aku bangun dan berdiri mengarah ke pintu sambil berteriak.

“hay, yang bener dong, kalau buka pintu,gak bisa pelan apa?”.teriakku sambil mendekati pintu kamar.

“Aldira,apa-apaan ini, handuk bukannya ditaruh kalau kotor malah digantungin di kamar mandi,lihat nih muka bapak jadi penuh sama lendir.”jawab bapakku dengan marah.

“bapak, tapi kan yang pakai handuk itu, ya Sandi dan harusnya kan emang Sandi yang pakai”.sahutku dengan shock.

“Ah, dasar anak nakal, jahil aja kerjaannya, gak ada apa yang lebih penting yang bisa dikerjain, taw gak gara-gara ini bapak harus mandi lagi dan bikin bapak kesiangan, pokoknya kamu hari ini gak bapak anterin”.

Wah dunia tiba-tiba saja runtuh dan seakan-akan semua kebahagiaanku hilang begitu saja. Apa yang saya perbuat, kenapa bisa berantakan di hari pertama saya sekolah. Ini benar-benar membuatku tambah bosan, dipagi hari sudah dimarahi oleh bapak. Ya dengan terpaksa dong saya harus buru-buru pergi ke sekolah sendiri. Sementara bapak ngomel sendiri di kamarnya, saya keluar kamar sambil mencari Sandi. Dari arah belakang tiba-tiba saja ada yang memegang pundakku.

“Al, ko buru-buru amat mang udah kesiangan ya”

“Sandi, kamu lum mandi?,,tapi kan tadi kamu udah bawa handuk aku”.jawabku dengan heran.

“ouw ya tadinya aku mau mandi,cuman kan bapak kamu buru-buru jadi aku dah gak sempat”.jawabnya dengan polos.

“terus knapa bapak aku bisa pakai handuk punya aku?”.teriakku dengan kesal.

“ya, gak tau aku kan sempat naruh itu handuk di kamar mandi jadi yah gak tau kalo bapak kamu pakai juga,mangnya knapa?”

“ehm, ya gak she,,,,cuman,,,,mau mastiin aja,,,,,ko bukan kamu yang pake,,,,tadinya seh aku cuman mau,,?.

“mau apa Al…?”jawabnya dengan heran

Aku sempat berpikir kalau ngomongin ini dah gak ada lagi gunanya, ya sudah aku gak jadi untuk membeberkannya. Tapi Sandi masih tetap penasaran….ya apa boleh buat terpaksa dengan manisnya aku berbohong.

“eah, gak pa-pa ko, cuman mau bilang kalau handuknya masih bisa dipake meskipun ada sedikit ya….ya sedikit kotor lah,,,”

Di pagi hari aku sudah melakukan kesalahan. Tapi itu sih wajar karena aku emang keterlaluan. Masalahnya sekarang bukan lagi tentang handuk, tapi bagaimana caranya agar aku kagak datang terlambat ke sekolah. Aku sempat berpikir sejenak,namun apa yang harus aku pikirkan. Dengan tergesa-gesa kemudian aku menuruni anak tangga satu demi satu. Maklum lah semua sentral kegiatan keluarga di rumah ini ada di lantai dua termasuk kamar aku dan Sandi. Jadi inilah yang terjadi kalau aku benar-benar kesiangan. Terburu-buru sampai aku tidak sempat lagi mengingat-ingat apa saja yang harus aku bawa ke sekolah. Semuanya mengalir bagaikan air, tenang tapi suatu saat bisa menghanyutkan.