Kamis, 17 Desember 2009

KEMAMPUAN BAHASA DAN SASTRA ANAK SMA

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah

Keterampilan berbahasa ( Language Skill ) biasanya mencakup empat segi, yaitu :

    1. Keterampilan menyimak ( Listening Skill )
    2. Keterampilan berbicara ( Speaking Skill )
    3. Keterampilan membaca ( Reading Skill )
    4. Keterampilan menulis ( Writing Skill )

Setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan ketiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan bahasa, biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang terakhir : mula – mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara; sesudah itu kita membaca, dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki jenjang sekolah, sedangkan membaca dan menulis kita pelajari setelah kita bersekolah. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan, merupakan catur tunggal.

Selanjutnya setiap keterampilan itu erat pula berhubungan dengan proses – proses yang bepikir dalam mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktek dan banyak latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir (Dawson [et al], 1963:27; Tarigan, 1985: 1).

Pada umumnya, maksud dan tujuan membaca dan menyimak bersifat fungsional dan apresiatif. Dalam membaca dan menyimak fungsional, anak – anak behubungan dengan atau diarahkan pada penemuan fakta – fakta, penangkapan suatu ide umum, mengikuti petunjuk - petunjuk, atau mengikuti bahan itu bekerja dengan cara lain. Sedangkan dalam membaca serta menyimak apresiatif, anak – anak telah siap menikmati suatu cukilan dengan maksud tertentu: suatu cerita demi humornya, suatu puisi dengan ekspresinya. Atau meraka dapat pula mengkombinasikan fungsi dan apresiasi dalam membaca atau menyimak dengan suatu pandangan bagi penciptaan suatu dramatisasi.

Namun beberapa proyek penelitian telah memperlihatkan adanya hubungan yang erat antara perkembangan kecakapan berbahasa lisan dengan kesiapan membaca. Telaah – telaah tersebut memperlihatkan bahwa kemampuan – kemampuan umum berbahasa lisan turut memperlengkapi suatu latar belakang pengalaman yang menguntungkan serta keterampilan dalam hal membaca. Kemampuan tersebut mencakup ujaran yang jelas dan lancar, kosakata yang luas dan beraneka ragam, penggunaan kalimat – kalimat lengkap dan sempurna bila diperlukan, pembedaan dari pendengaran yang tepat, dan kemampuan mengikuti serta menelusuri perkembangan urutan suatu cerita, atau menghubungkan aneka kejadian dalam urutan yang wajar.

Maka dengan demikian, penulis dalam karya ilmiah ini ingin sekali menjelaskan sejauh mana siswa – siswi sekolah menengah dapat memahami sastra dan juga memahami keterampilan berbahasa agar dapat membuat mereka lebih terampil karena dengan memahami suatu sastra berarti mereka sudah mampu merealisasikan sastra tersebut dengan lebih baik dan dengan ditunjang oleh ketrampilan berbahasa maka merekapun menjadi tidak canggung dalam mempraktekannya.

  1. Rumusan Masalah

Dari uraian tersebut diatas, maka peneliti berharap timbulnya rumusan masalah dengan harapan mendapat jalan keluar dari masalah serta sebagai acuan untuk menanggapi kenyataannya, dan diantara masalah – masalah yang diharapkan jalan keluarnya adalah :

1. Apakah keterampilan sastra dan bahasa mereka dapat membuat lebih terampil?

2. Sejauh manakah mereka mampu menguasai sastra dan keterampilan bahasa mereka?

3. Bagaimana mereka dapat merealisasikan sastra dan keterampilan bahasa mereka dalam kehidupan sehari – hari?

4. Dimana sajakah mereka mendapatkan keterampilan – keterampilan tersebut?

5. Mengapa keterampilan sastra dan bahasa harus dipelajari oleh mereka?

  1. Tujuan Penelitian

1. Ingin mengetahui apakah keterampilan sastra dan bahasa dapat membuat mereka semakin terampil khususnya bagi siswa – siswi menengah.

2. Ingin mengetahui sejauh manakah mereka mampu menguasai sastra dan keterampilan bahasa mereka.

3. Ingin mengetahui bagaimana cara mereka dapat merealisasikan sastra dan keterampilan bahasa mereka dalam kehidupan sehari – hari.

4. Ingin mengetahui darimana sajakah mereka mendapatkan keterampilan – keterampilan tersebut serta kiat – kiatnya.

5. Ingin mengetahui sejauh manakah keterampilan sastra dan bahasa dapat berguna bagi mereka khususnya yang telah mereka pelajari.

  1. Manfaat Penelitian

Penelitian ini penulis adakan dengan harapan agar dapat berguna sebagai :

1. Media informasi bagi siswa – siswi menengah khususnya siswa – siswi yang mempelajari bahasa dan sastra.

2. Informasi umum bahwa kegiatan mempelajari sastra dan keterampilan berbahasa berguna atau tidak bagi mereka agar menjadi lebih terampil.

3. Sumbangan pemikiran bagi siapa saja yang ingin meletili dan mengkaji tentang keterampilan berbahasa dan sastra di tingkat sekolah menengah.

  1. Alasan Memilih Judul

1. Alasan Objektif

1. Menarik minat peneliti.

2. Keterampilan sastra dan berbahasa memiliki peran penting guna membuat siswa – siswi menengah lebih terampil.

3. Bahasa dan sastra memiliki manfaat tersendiri.

2. Alasan Subjektif

1. Keingintahuan peneliti dalam hal keterampilan bahasa dan sastra.

2. Setelah peneliti nilai, minat para siswa dalam mempelajari bahasa dan sastra cukup baik sehingga dapat berpengaruh dalam keterampilan mereka.

3. Mempelajari bahasa dan sastra tidaklah sulit karena tergantung pada motivasi mereka sendiri.

  1. Hipotesis

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba membuat jawaban sementara atau biasa disebut hipotesa kerja sebelum melanjutkan penelitian ini. Apakah dalam penelitian yang sedang peneliti lakukan ada korelasi antara mempelajari sastra dan keterampilan berbahasa dalam meningkatkan keterampilan siswa – siswi menengah.

1. Hipotesa Kerja ( Ha )

Adanya pengaruh bahwa mempelajari sastra dan keterampilan berbahasa dapat membuat siswa – siswi lebih terampil.

2. Hipotesa Nol ( Ho )

Tidak adanya pengaruh bahwa mempelajari sastra dan keterampilan berbahasa dapat membuat siswa – siswi lebih terampil.

  1. Ruang Lingkup Penelitian

Mengingat begitu banyak permasalahan dalam penulisan paper ini, maka perlu kiranya penulis memberi gambaran tentang ruang lingkup penelitian. Agar penulisan ini terarah dan terfokus pada objek yang tepat. Adapun ruang lingkup penelitian dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut :

Deskripsi Objek Penelitian

Analisis Terhadap Data Penelitian

Teori Sastra

Minat Terhadap Bahasa dan Sastra

Pengertian Keterampilan Berbahasa

Kemampuan Dalam Bahasa dan Sastra

Manfaat Mempelajari Sastra dan Bahasa


Cara Mempelajari Sastra dan Bahasa Dengan Baik


  1. Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan data penelitiannya, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan :

Metode Angket

Angket atau kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengukur data dari responden (Syarqowi, 2000,49).

Dengan menggunakan metode ini penulis merasakan beberapa kemudahan disbanding dengan metode lainnya yang sulit untuk dipraktekkan, dan penulispun berharap dengan menggunakan metode ini dapat memperoleh hasil yang lebih baik.

2. Metode Studi Kepustakaan

Metode studi kepustakaan adalah cara yang digunakan oleh penulis juga dalam mengumpulkan data penelitiannya, penulis menggunakan metode ini guna mepermudah dalam mencari sumber data selain melakukan studi lapangan melalui angket. Dan cara ini cukup mudah untuj penulis karena dengan ini penulis dapat mendapatkan beberapa sumber yang cukup banyak.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Teori sastra

Sebuah teori akan sangat baik apabila memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

1. Mudah disesuaikan dengan ciri-ciri karya yang akan di analisis

2. Mudah disesuaikan dengan metode dan teori yang menyertainya

3. Dapat dimanfaatkan untuk menganalisis baik ilmu yang sejenis maupun yang berbeda

4. Memiliki formula-formula yang sederhana, tetapi mengimplikasikan jaringan analisis yang kompleks

5. Memiliki prediksi yang dapat ,menjangkau objek jauh ke masa depan

Dan dalam hal ini yang merupakan sebagai karya sastra memiliki banyak dimensi, banyak aspek, dan unsur. Untuk memahaminya secara lengkap dan jelas diperlukan teori dan metode yang sesuai dengan dimensi-dimensi tersebut. Oleh karena itu, dalam satu penelitian dimungkinkan untuk menggunakan lebih dari satu teori.. Dan tujuannya memang sudah jelas bahwa untuk mempelajari sastra yang lebih mendalam terhadap bidang kajiannya.

Teori sastra dibedakan dengan kritik dan sejarah sastra. Apabila teori sastra memberikan intensitas pada konsep, prinsip, dan kategori (Wellek dan Warren, 1962:38-40) kritik sastra memberikan intensitas pada penilaian, sedangkan sejarah sastra pada proses perkembangannya. Dengan mempertimbangkan karya sastra merupakan bagian integral kebudayaan penerapan teori yang dilakukan melalui dua tahap yaitu teori dalam kaitannya dengan karya sastra sebagai hakikat imajinasi dan kreatifitas.

2. Pengertian Keterampilan Berbahasa

Salah satu tujuan pengajaran bahasa ialah agar para siswa terampil berbahasa: terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis. Dan berikut adalah beberapa hal yang termasuk kedalam keterampilan berbahasa yang diantaranya adalah :

1. Menyimak dan Berbicara

Menyimak dan berbicara merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang langsung, merupakan komunikasi tatap muka atau face to face communication (Brooks, 1964:134). Disini antara berbicara dan menyimak terdapat hubungan yang erat yang beberapa diantanya adalah :

a. Ujaran seseorang mencerminkan pemakaian bahasa di rumah dan dalam masyarakat tempatnya hidup; hal ini misalnya terlihat nyata dalam ucapan, intonasi, kosakata, penggunaan kata – kata, dan penggunaan pola – pola kalimatnya.

b. Meningkatkan keterampilan menyimak berarti meningkatkan pula kualitas berbicara seseorang.

2. Menyimak dan Membaca

Menyimak dan membaca mempunyai persamaan; kedua-duanya bersifat resetif, bersifat menerima (Brooks, 1964:134); bedanya : Menyimak menerima informasi dari sumber lisan, sedangkan membaca menerima informasi dari sumber tulisan. Dengan perkataan lain : menyomak menerima informasi dari kegiatan berbicara, sedangkan membaca menerima informasi dari kegiatan menulis. Hal ini sangat penting dalam pembelajaran keterampilan berbahasa karena kedua hal tersebut juga merupakan faktor penting bagi keberhasilan seseorang dalam belajar.

3. Berbicara dan Membaca

Beberapa proyek penelitian telah memperlihatkan adanya hubungan yang erat antara perkembangan kecakapan berbahasa lisan dengan kesiapan membaca dan telaah – telaah tersebut memperlihatkan bahwa kemampuan – kemampuan umum berbahasa lisan turut memperlengkapi suatu latar belakang pemahaman. Kemampuan tersebut mencakup ujaran yang jelas dan lancar, kosakata yang luas dan beraneka ragam, penggunaan kalimat – kalimat lengkap dan sempurna bila diperlukan, pembedaan pendengaran yang tepat, dan kemampuan mengikuti serta menelusuri perkembangan urutan suatu cerita.

4. Ekspresi Lisan dan Ekspresi Tulis

Kedua hal tersebut adalah wajar bila komunikasi lisan dan komunikasi tulis erat sekali hubungannya karena keduanya mempunyai banyak kesejajaran bahkan kesamaan yang memang cukup berperan penting juga dalm meningkatkan keterampilan berbahasa.

3. Manfaat Mempelajari Sastra dan Bahasa

a. Manfaat mempelajari sastra

1. Medium utama sastra adalah sastra sedangkan dalam bahasa itu sendiri terkandung problematika yang sangat luas. Hal ini memungkinkan seseorang dapat mempelajari dua hal sekaligus yaitu apabila mereka mempelajari sastra berarti mereka juga mempelajari bahasa.

2. Sastra memasukkan beberapa dimensi kebudayaan, sedangkan dalam kebudayaan itu sendiri juga sudah terkandung permasalahan yang sangat beragam. Sehingga apabila kita mengkaji sastra berarti kita mengkaji kebudayaan juga. Jadi kita dapat mempelajari kebudayaan dari sastra itu sendiri.

3. Teori – teori dalam sastra sudah berkembang sejak dulu kala sehingga apabila kita mengkaji sastra kita dapat mempelajari perkembangan – perkembangan sastra tersebut.

4. Dalam mempelajari sastra terdapat teori – teori yang baru sehingga apabila kita mempelajarinya kita dapat mempelajari teori – teori baru tersebut.

5. Ragam sastra sangat banyak dan berkembang secara dinamis, oleh karena itu selain dapat meningkatkan imajinasi kita kondisi inipun membuat kita semakin kreatif, terampil dan mampu mengikuti perkembangannya.

b. Manfaat mempelajari bahasa

1. Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan sehingga apabila kita mempelajari bahasa maka kita akan mengetahui berbagai budaya.

2. Bahasa mencerminkan seseorang, oleh karena itu apabila kita menguasai keterampilan berbahasa maka kita akan diangap sebagai orang yang terpandang.

3. Bahasa merupakan suatu identitas, sehingga apabila kita menyampaikan bahasa itu dengan baik maka kita akan membawa nama baik suatu identitas bangsa.

4. Bahasa merupakan alat komunikasi, sehingga dengan adanya bahasa kita dapat berkomunikasi dengan sesama manusia.

5. Bahasa itu bermakna, oleh karena itu apabila kita menyampaikan dengan baik maka seorang pendengar akar mengartikannya dengan baik pula.

4. Cara Mempelajari Sastra dan Bahasa Dengan Baik

a. Cara mempelajari sastra dengan baik.

1. Mengetahui metode – metode penelitian sastra dengan baik.

2. Banyak membaca karya sastra dengan menyimak isinya secara seksama kemudian mengkritisinya.

3. Banyak membaca mengenai buku – buku teori sastra.

4. Memahami dan menelaah suatu karya sastra dengan pemahaman yang lebih luas.

5. Banyak berdiskusi dengan para kritikus sastra.

b. Cara mempelajari bahasa dengan baik

1. Mengetahui metode – metode penyampaian bahasa yang baik.

2. Banyak membaca dan menyimak segala aspek yang berhubungan dengan keterampilan berbahasa kemudian mempelajarinya.

3. Banyak membaca mengenai buku – buku yang didalamnya terdapat berbagai macam kosakata yang membuat kita semakin terampil dalam berbahasa.

4. Banyak mendengar berbagai macam bahasa yang ada di bumi ini serta memahaminya.

5. Banyak berdiskusi dengan orang – orang yang mahir dalam berbahasa.

B. Analisis Terhadap Data Penelitian

1. Minat Terhadap Bahasa dan Sastra

Bahasa dan sastra adalah hal yang harus dipelajari bagi siswa-siswi khususnya ketika mereka beranjak dewasa. Dan pada kesempatan inilah penulis mengamati para siswa-siswi sekolah menengah yang dalam hal ini mengamati minat mereka terhadap sastra dan bahasa. Pada umunya para siswa-siswi sekolah menengah yang saya teliti memang tidak begitu tertarik dengan karya sastra ataupun mempelajarinya. Namun disini saya tidak mengamati sembarangan siswa karena yang saya amati adalah siswa-siswi kelas bahasa di SMA N 16 Bandung. Disini saya banyak mengamati bahwa ternyata siswa-siswi yang memang masuk dan berkecimpung dalam dunia bahasa dan satra tidak terlalu minat juga terhadap semua bidang kajian sastra dan bahasa. Mereka lebih tertarik terhadap sastra dan bahasa yang mereka anggap mudah seperti apresiasi puisi dan juga cerpen dan sebagainya. Sehingga minat merekapun hanya biasa saja. Beberapa faktor pun muncul bahwa pada dasarnya mereka menyenangi pelajaran bahasa dan sastra karena mereka menganggap bahwa pelajaran tersebut lebih mudah dan dapat dipahami dengan baik. Alasan ini muncul karena mereka takut tidak bisa survive apabila berkecimpung di wilayah sains ataupun hal sulit lainnya. Mereka sebenarnya bisa minat terhadap karya satra dan bahasa apabila ditunjang dengan fasilitas dan linkungan yang mendukung. Namun sampai sekarang apa yang diharapkan belum terlaksana sehingga hal inipun membuat mereka tidak terlalu minat lagi terhadap kedua materi tersebut padahal mereka juga berkecimpung dalam hal tersebut. Ini sangat disayangkan karena seharusnya siswa-siswi yang memang berada di kelas bahasa seharusnya menjadi contoh bagi yang lainnya bahwa sastra dan bahasa yang mereka pelajari dapat membuat mereka terampil karena memiliki skill kebahasaan dan skill sastra yang dapat menjadikan mereka lebih baik.

Dari 30 siswa yang penulis teliti hanya ada 16 siswa saja yang berminat betul terhadap sastra dan keterampilan bahasa yang mereka pelajari karena mereka betul-betul yakin bahwa satra dan bahasa yang mereka kaji dapat membuat mereka cukup terampil dalam segala hal, dan disini juga mereka menganggap bahwa apa yang sedang mereka pelajari adalah bagian dari proses pembelajaran mereka agar kelak mereka bisa menjadi orang-orang ahli dibidangnya. Tidak ketinggalan pula bahwa memang minat mereka terhadap materi ini adalah merupakan motivasi mereka yang menjadikan mereka lebih terampil. Adapun faktor--faktor siswa-siswi yang berminat terhadap satra dan bahasa adalah sebagai berikut :

1. Mereka sudah mengenal terlebih dahulu karya sastra yang telah mereka pelajari sebelum masuk kedalam kelas bahasa.

2. Mereka tertarik kedalam pembelajaran bahasa dan sastra karena mereka ingin menajdi penulis.

3. Mereka ingin mengembangkan potensi mereka dalam kedua materi tersebut.

4. Mereka berminat terhadap materi ini karena mereka mempunyai basic skill dalam bidang ini.

5. Mereka ingin fokus dengan apa yang menjadi pilihan mereka sehingga mereka bisa menjadi siswa-siswi yang terampil.

Alasan – alasan diatas adalah beberapa pernyataan yang memang mereka lontarkan dan apa yang menjadi harapan ataupun keinginan mereka dalam mempelajari karya sastra ataupun dalam keterampilan berbahasa.

2. Kemampuan Dalam Bahasa dan Sastra

Kemampuan siswa-siswi di kelas bahasa khususnya di SMA N 16 ini cukup bevariasi. Hal ini karena disebabkan oleh adanya faktor-faktor mereka mengenai minat atau tidaknya mereka dalam mempelajari bahasa dan sastra didalam lingkungan mereka. Adapun yang kemapuannya diatas rata-rata yaitu bahwa ia dapat menguasi kecakapan bahasa dan ia pun begitu antusias terhadap sastra namun ada juga yang hanya ikut-ikutan saja sehingga kemapuan mereka hanya sebatas tahu apa itu sastra dan bagaimana cara yang baik dalam berbahasa tetapi tidak lebih dari itu. Dan dari data yang saya peroleh ternyata dari 30 siswa kelas bahasa yang kemapuannya meningkat hanya ada sekitar 10 orang dan merekapun termasuk siswa-siswi yang terampil dalam segala hal. Selanjutnya adalah siswa-siswi yang ternyata kemapuannya hanya biasa-biasa saja sehingga tidak ada peningkatan yang signifikan dan siswa-siswi tersebut hanya berjumlah 15 orang saja yaitu setengah dari jumlah yang ada di kelas. Dan yang terakhir adalah mereka yang ternyata meskipun telah memasuki kelas bahasa mereka justru malah mengalami penurunan kemampuan karena apa yang mereka dapat tidak pernah mereka kembangkan maupun direalisasikan sehingga mereka menjadi siswa-siswi yang tidak terampil dan selalu tertinggal di kelasnya. Oleh karena itu disini juga saya dapat mengambil suatu pernyataan bahwa kemampuan sastra dan kecakapan bahasa mereka merupakan hasil dari belajar dan hasil dari pemahaman mereka sendiri. Dan oleh karena itu saya dapat mengamati bahwa kemampuan mereka sekarang adalah sebagia berikut :

1. Mampu mengartikan suatu karya sastra dengan pemahaman mereka sendiri

2. Mampu menjadi seorang kritikus sastra

3. Mampu membuat karya sastra yang dimulai dari puisi, cerpen, hingga novel

4. Mampu menguasai beberapa bahasa dengan lancar

5. Mampu berbicara dipublik dengan baik dan terampil

6. Mampu membedakan penyampaian bahasa yang baik dan yang salah

7. Mampu menjadi siswa-siswi yang terampil dan kompeten dalam beberapa lomba karya sastra

8. Mampu menguasai beberapa teori dan metode sastra sehingga lebih mudah dan terarah

9. Mampu memahami suatu karya sastra beserta isi dan kesimpulannya.

10. Mampu menganalisa beberapa kesalahan dalam berbahasa.

Hal tersebut diatas adalah bagi siswa ataupun siswi yang memang dapat meningkatkan kemampuannya dalam hal bahasa dan sastra yang sedang mereka pelajari. Namun bagi siswa-siswi yang tidak begitu meningkatkan kemapuannya hanya sebagian dari hal diataslah yang belum mereka kuasai dengan baik terlebih lagi bagi mereka yang tidak ada peningkatan sama sekali karena mereka hanya bisa menguasai beberapa kemapuan diatas dan itupun hanya sebatas tahu saja tetapi tidak mampu merealisasikannya. Dalam kondisi ini penulispun mendapat suatu temuan yang memang menjadi topik utama penulis yaitu bahwa pada dasarnya memang siswa-siswi yang handal dan dapat menguasai kemapuan terutama dalam hal kesastraan dan keterampilan bahasa mereka menjadi pelajar yang terampil karena dari pembelajaran yang mereka dapat melalui pelajaran satra dan bahasa mereka menjadi lebih tahu dan semakin mengenal banyak dari pada sebelumnya. Disini juga penulis dapat mengetahuai bahwa ternyata dari belajar sastra yang memang tujuannya adalah meningkatkan daya imajinasi itu ternyata dapat meningkatkan daya kreatifitas mereka sehingga dapat membuat mereka lebih terampil dan ditambah lagi adanya kemampuan bahasa yang semakin menunjang mereka untuk menjadi pelajar yang terampil. Dan dalam kasus ini, para siswa-siswi yang mampu menguasi keterampilan berbahasa dengan baik artinya mereka dapat menjadikan modal tersebut agar semakin handal. Karena dengan kita bisa dan cukup mahir dalam berbahasa itu berarti kita bisa menjadi orang yang cukup hebat karena bahasa mencerminkan suatu perilaku seseorang dan oleh karena itu apabila kita dapat menguasai keterampilan bahasa dengan baik berarti kita termasuk orang yang terkemuka.

Selain hal itu, memang bahasa dan satra cukup berpotensi bagi kita yang ingin meningkatkan daya kreatifitas kita dan membuat kita lebih terampil. Dan oleh karena itu mengapa belajar satra dan bahasa dapat membuat kita lebih terampil. Selain dari uraian hal diatas penulispun sudah mendapatkan suatu temuan yaitu bahwa keterampilan yang mereka dapatkan karena belajar sastra dan bahasa memang benar adanya, dan inilah beberapa alasan yang dapat dikemukakan :

1. Dengan belajar satra para siswa dapat mengetahi berbagai persoalan dan penyelesaiannya karena didalam karya sastra terdapat berbagai konflik yang dapat membuat kita semakin terampil dalam melakukan sesuatu.

2. Dengan belajar sastra kitapun dapat meningkatkan ilmu pengetahuan kita karena karya sastrapun banyak yang berisikan tentang ilmu-ilmu pengetahuan yang memang disampaikan lewat suatu karya sastra.

3. Dengan belajar satra khususnya bagi siswa-siswi kelas bahasa dapat meningkatkan kemampuan sastranya sehingga lebih terampil dalam mengkritisi sesuatu.

4. Dengan keterampilan bahasa maka para siswa akan lebih terampil dalam berbicara karena apabila mereka handal dalam berbicara berarti mereka dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk.

5. Dengan keterampilan bahasa maka mereka sudah bisa dikatakan sebagai siswa-siswi yang berpotensi karena orang-orang banyak melihat karakter seseorang dari penyampaian bahasanya.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai emampuan berbahasa dan sastra siswa – siswi di SMAN 16 khususnya di kelas bahasa, dapat disimpulkan bahwa :

1. Siswa – siswi tersebut tidak memiliki kemampuan yang sama karena dari hasil penelitian hanya tedapat 10 orang yang meningkat kemampuannya sedangkan yang lainnya biasa saja bahkan ada beberapa yang berkurang.

2. Kemampuan bahasa dan sastra ternyata memang dapat membuat siswa – siswi lebih terampil dan itu terbukti karena bagi siswa – siswi yang kemampuan berbahassa dan sastranya meningkat dapat melakukan sesuatu lebih baik.

3. Siswa – siswi di kelas bahasa tersebut telah banyak menguasai beberapa teori dan metode sastra dengan baik.

4. Siswa – siswi tersebut tidak hanya mendapatkan materi dari para pengajar tetapi banyak mencari dan berdiskusi dengan teman.

5. Ternyata keterampilan berbahasa dan sastra dapat berguna bagi mereka untuk meningkatkan daya imajinasi dan kreativitas mereka.

B. Saran

Dalam menulis laporan penelitian ini penulis banyak mengalami kendala dan penulispun banyak mengalami kesalahan baik dalam tulisan maupun dalam penyampaian laporan. Hal ini dikarenakan ketidak tahuan penulis dan kurangnya sarana yang menunjang laporan ini, oleh karena itu penulis meminta saran dan kritik yang sifatnya membangun bagi penulis dan khalayak ramai.

1 komentar:

  1. Silver Acuity for Personal Wear - TITanium's Shoes
    and have a long tradition of wearing these bracelets. titanium uses Shop at TITanium's titanium fishing pliers store. titanium mens wedding bands titanium dive knife In addition to this, the bracelets are titanium glasses frames available in the

    BalasHapus