Kamis, 17 Desember 2009

simple guy

1

Simple Guy

Show must go on…

Perkataan itu memang benar adanya bahwa hidup ini harus terus berjalan meskipun banyak rintangan yang menghadang. Begitulah hidup kadang realita yang ada tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Ya, tentu saja dari masa ke masa terus berjalan sampai kita tahu bahwa waktu tidak mungkin bisa kembali. Begitu juga dengan semua yang terjadi dalam hidup gw. Terkadang mimpi untuk menjadi seorang manusia yang sempurna itu dapat terjadi begitu saja , namun banyak berjuta alasan sampai hal tersebut mungkin tidak akan pernah terjadi. Gw adalah sosok simple yang tidak banyak basa-basi dalam segala hal. Itulah mungkin yang membuat sohib-sohib juga memanggil gw dengan sebutan si cowok simple dengan dandanan yang gak pernah masuk kategori cowok keren apalagi ternarsis. Memang hal itu bisa diakui karena pada kenyataannya seperti itu. Terbukti dong dengan rambut gw yang gak pernah dirawat untuk beberapa waktu tertentu dan dengan pakaian yang serba acak-acakan ditambah dengan gaya bicara yang tentunya mengundang banyak pertanyaan bagi mereka. Apakah gw benar-benar sudah berusia 18 tahun atau jangan-jangan masih dibawah 15 tahun. Ya, pertanyaan itulah yang mungkin masih menjadi tanda besar bagi mereka yang memang selalu ingin tahu tentang diri gw. Mereka memang masih menggangap kalau teman mereka yang jenisnya seperti gw ini adalah makhluk aneh yang harus selalu menjadi bahan ejekan mereka. Untungnya seh gw masih cukup terselamatkan dengan tidak pernah mau memakai kaca mata jadul yang secara umum memang selalu dipakai oleh sohib-sohib gw yang sama jenisnya. Gak ada duanya deh kalau ngomongin tentang kehidupan pribadi. Meskipun dapat digambarkan dengan jelas bahwa pada kenyataannya hidup ini memang penuh dengan misteri. Tak ada lagi yang bisa diperbuat untuk merubah diri karena samapi sekarang gw masih sangat nyaman dengan apa yang ada dalam diri. Dan tak masalah juga kalau orang lain mengganggap gw sebagai pribadi yang aneh. Mungkin mereka hanya iri saja karena tidak bisa sepercaya diri kayak gw ini. Apapun itu yang harus disyukuri adalah bahwa gw pun masih bisa menikmati hidup dengan keadaan seperti ini. Gak ada yang perlu dicemasin dan yang perlu di takuti karena inilah hidup dimana bisa merasakan semua hal tanpa adanya tekanan dari siapapun.

Hal pertama yang mesti gw lakukan adalah menjadi diri sendiri tanpa harus mengikuti apa kata orang. Ini memang selalu diterapkan dalam diri gw. Bisa dibilang semua hal termasuk dengan kehidupan pribadi gak ada satupun yang ditiru karena gw lebih rasional dalam berpkir, meskipun dibilang sebagai cowok simple tapi tidak membuat otak gw bekerja dengan simple justru malah bisa berpikir lebih disbanding mereka yang hanya mengandalkan tampang dan penampilan saja. Sangat tidak sebanding karena itu hanya membohongi diri sendiri saja. Bergelut masalah antara simplenya gw memang menjadi pusat perhatian banyak lapisan masyarakat.Ya, khususnya masyarakat dari kalangan otak mesum dan masyarakat yang menyebutkan diri mereka sebagai perkumpulan pemilik IP 2 sekian. Kedua kelompok yang gw anggap masyarakat yang gak ada bedanya sama kalangan menengah kebawah Karen gw berpikir bahwa apa yang menjadi kesenangan mereka bukan hanya banyaknya mereka membolos dalam kuliah tetapi juga karena mereka sangat suka dalam membuat gw terbelit masalah. Contohnya she memang banyak sekali kasus yang sudah mereka perbuat ke gw dan itupun hanya sekedar untuk membuat mereka happy. Salah satu kasus terberat yang dialami oleh gw adalah ketika gw pertama kali masuk kuliah. Pada hari dimana adanya ospek besar-besaran dari jurusan, Mereka justru malah membuat gw terjebak masalah besar. Mereka membawa gw ke suatu tempat yang sangat angker. Tepat di belakang kampus mereka seret gw dengan paksa menuju tempat tersebut.

“ Eh…tunggu dulu, gw mau dibawa kemana, bukannya qta lagia diospek,kan gak boleh kemana-mana”.

“aagh ospek apanya, gak ada apa-apanya dibandingkan ngerjain lho disisni, iya gak bro!”.ujar si ketua geng mereka yang bernama Nino.

“yoi..yoi..fren…”.sahut Rizal yang datang sambil membawa tali di tangannya.

“Kita apakan neh bocah, enaknya kita kubur hidup-hidup atau kita mutilasi aja biar gak ada yang ngenalin lagi”.ujar Lutfy salah satu teman mereka yang menurut cewek-cewek she paling cakep.

“ya..ya...ya..untuk kali ini kita gak usah repot-repot buat ngerjain dia, iya gak simple boy”. Nino berkata kearah gw sambil menunujukkan telunjuknya ka arah muka gw yang tent saja dengan nafsunya yang bagaikan hendak memangsa buruannya.

“Eegh, bro emangnya lho mau ngerajin apa lagi hah”.sahut rizal yang sudah siap untuk mengikatkan tali ketangan gw.

“masa lho gak bisa ngerti apa yang kita maksud dari tadi, dasar lho mang pintar diantara kita tapi suka rada lemot”sahut lutfy dengan nada yang agak kesal.

“Emang she karena itu gw nanya mau ngapain kita”.Rizal pun berucap dengan wajah tanpa dosa.

“Way…qta disini bukan untuk rebut tapi buat mastiin kalau si bocah ini bisa kita kerjain dan gw mau dia dikurung selama satu malam di gudang ini tanpa ada siapapun didalam kecuali para hantu yang bakal jadi teman tidurnya”. Sahut Nino dengan nada lantangnya.

Inilah penderitaan gw yang harus bayak menghabiskan waktu untuk menerima ejekan bahkan menjadi bahan mainan mereka yang so penguasa itu. Memang sudah dari SMA mereka selalu ngerjain gw dengan berbagai macam kasus. Mereka bertiga memang selalu menjadi penguasa dan selalu bertindak tanpa hati bagaikan hewan liar yang kagak pernah ngerti apa itu namanya toleransi. Nino misalnya dia adalah cowok beken yang selalu menjadi rebutan para cewek di sekolah bahkan sekarang di kampus sudah menjadi bintang kampus. Hal itu sangatlah mungkin karena Nino adalah seorang atlet basket yang selalu membawa nama baik kampus tapi tidak dengan kelakuannya yang selalu membawa citra buruk khusunya bagi gw salah satu korban keganasannya. Dia memang tipe cowok atletis dengan tinggi 178 cm dia mampu menghipnotis korban wanita nya untuk mau menjadi kekasih hatinya. Tampangnya she gak cakep-cakep amat tapi kepopulerannya itu lah mungkin ynag membuat dia menjadi sang idola kampus dalam sekejap. Berbeda dengan Nino, Lutfy adalah tipe cowok yang menurut gw she masih sangat misterius, Ya kalau gw jadi dia she gw pasti udah banyak punya cewek dimana-mana. Dengan kata lain dia adalah cowok paling tampan di kampus dan juga paling kaya pastinya. Dia bisa membeli apapun yang ia mau tapi gw jadi semakin penasaran juga kenapa sampai sekarang dia gak punya cewek. Itulah yang masih menjadi tanda tanya besar sebagian mahasiswa dan mahasiswi di kampus. Dan yang gak kalah populernya adalah si cowok paling manis di kampus yaitu Rizal. Dia berbeda dengan kedua temannya yang so narsis, Rizal adalah tipe cowok pendiam namun liar artinya dia bagaikan cowok bersifat ganda. Bayangkan saja di dalam kampus ia terlihat alim dengan prestasi belajarnya yang gemilang sampai-sampai ia dinobatkan sebagai mahasiswa teladan di kampus. Tapi pada kenyataanya itu hanya kamuflasi dia belaka karena di luar kampus ia menjadi cowok brutal yang gak pernah kenal dengan yang namanya kompromi apalagi toleransi. Itulah kenapa Rizal pun termasuk cowok yang masuk geng Nino dan Lutfy yang suka juga dengan kekerasan yang bisa dibilang salah satu obsesinya adalah mungkin membuat gw menderita.

Balik lagi ke masalah penderitaan gw di kampus. Setelah mereka sepakat mengenai penderitaan apa yang harus gw alami, mereka langsung bergegas untuk ngerjain gw. Rizal yang sudah mengikat tangan gw dengan tali yang dibawanya mulai menyeretku ke dalam gudang dengan penuh semangat. Begitu juga dengan Nino yang memiliki ide untuk membuat gw menderita selama semalam di gudang kampus. Dan yang bikin gw lebih menderita adalah tindakan Lutfy yang memaksa gw buat membuka baju.Lengkap sudah penderitaan gw pada waktu itu. Gak ada yang bisa diperbuat dan gak ada satupun yang bisa membantu gw. Dengan terus memikirkan kembali perbuatan mereka selalu membuat gw kapok untuk dekat-dekat dengan mereka. Ya, itu adalah penderitaan gw yang sangat brutal karena dengan disekap selama satu malam di gudang kampus sudah membuat gw ketakutan yang luar biasa. Namun penderitaan itu sudah berakhir keesokan paginya. Gw disadarkan oleh sahabat gw yang bernama Andi. Karena saking takutnya gw jatuh pingsan selama semalaman. Untung ada sahabat gw yang selalu membantu ketika gw terlibat banyak masalah di kampus. Andi adalah sosok yang sangat baik. Dia adalah cowok pintar yang bisa dibilang cowok tampan kedua setelah Lutfy. Dia memang berasal dari kalangan atas dengan kekayaan yang berlimpah namun tidak pernah terllihat sombong ataupun pilih-pilih teman karena selama gw kenal sama dia gak ada yang berubah dari dia bahwa sosoknya tetap sebagai cowok ramah dan baik. Dan khusunya neh ketika gw terlibat dengan tiga cowok musuh gw itu, Dia selalu jadi orang yang selalu membela gw. Pokoknya gak ada lagi cowok yang ramah seperti sahabat gw itu.He is a perfect guy!

Gw dan andi sudah bersahabat semenjak awal perkuliahan. Meskipun kita berbeda jurusan tetapi tidak membua kita untuk tidak saling kenal satu sama lainnya. Pertemuan itu diawali ketika kita sedang berada di satu aula guna mendengarkan beberapa pengumuman seputar dunia perkuliahan. Pada waktu itu gw sedang tidak enak badan alias sakit. Si Andi yang terus memperhatikan gw pun akhinya menyapa gw.

“ehh lho sakit ya…dari tadi gw perhatiin lho bersin-bersin”

Memang she secara udah dua hari sebelum kegiatan itu dimulai gw udah teserang penyakit flu karena sering kehujanan. Da gw pun menjawab sapaannya.

“oug,ya…tapi tak apalah, tidak terlalu parah ini” jawab gw dengan ramah sedikit kekanak-kanakan.

“Tapi knapa lho datang kesini, kan gak ada ruginya bolos satu atau dua hari”sahut dia dengan sopan.

“oogh, tentu saja…tapi gw gak pernah suka ninggalin moment-moment gw yang penting, Tp tunggu dulu deh kayaknya gw baru sekali ini ketemu ma lho, ya kan..”

“ouw ya sorry nama gw Andi Nugraha, Gw sebenarnya mahasiswa pindahan dari Surabaya, Gw anak komunikasi”

“ya.. pantas gw baru nyadar neh…ok nama gw Raden Mas Agus Tarmono putra dari keluarga Tarmono, keluarga terpandang di Yogyakarta”jawab gw dengan penuh percaya diri dan bangga.

“Ehmm, ok cukup menarik perkenalannya, and by the way lho anak mana?”

“ough..Gw ngambil jurusan Sastra Inggris dan gw mahasiswa baru disini”

“ehm kalaw begitu kita bisa saling melengkapi yuph karena mata kuliah kita sepertinya tidak terlalu beda”

“ou iya tentu saja”jawab gw dengan penuh suka cita.

Perkenalan yang singkat itupun menjadi awal dari jalinan persahabatan kita. Kini gw dan Andi sudah saling melengkapi. Ketika gw ada masalah dia selalu sigap untuk menolong dan begitu pun sebaliknya apabila dia kesandung beberapa masalah yang cukup rumit dia pun tidak segan untuk meminta bantuan ke gw. Dan waku memang sudah sangat tidak terasa, sudah satu tahun lamanya kami menjalin persahabatan dengan berbagai konflik permasalahan yang menghadang kami. Ya… tentu saja persahabatan yang terjalin pasti tidak begitu saja berjalan mulus. Kami berdua pun sering terbawa konflik dan banyak terlibat masalah namun dengan komitmen dan kesadaran masing-masing ari kami, akhirnya kami masih bisa menjalin persahabatan yang sangat mahal harganya apabila dilepas begitu saja. Perjalanan selama satu tahun itu pun cukup membuat gw sadar bahawa masih ada orang yang mau berteman dengan gw meskipun kondisinya tidak begitu memungkinkan gw untuk dapat orang yang bisa dipercaya. Inilah saatnya gw harus sedikit merubah diri dari yang biasa menjadi sosok yang luar biasa. Karena sudah selayaknya gw merubah diri tapi bukan berate merubah sifat dan tingkah laku tapi hanya sebagian kecil saja seperti cara dandan dan pakaian gw mungkin dan itupun gw rela lakuin karena saran dari Andi untuk membuat diri gw menjadi lebih baik. Katanya segh biar di semester tiga ini gw bisa menemukan cinta sejati gw yang sudah lama gw impikan. Meskipun begitu tetap saja seh masiih ada beberapa hal yang masih gw anggap canggung seperti berkenalan dengan cewek-cewek kampus atau bahkan mengajak mereka kencan. Hal tersebut memang mesih belum jauh gw pikirkan karena tentu saja gw ini sudah dinobatkan sebagai cowok simple. So, seberapa jauhpun gw merubah diri tetap saja orang-orang akan tetap mengangap gw sebagai si simple boy. Ya inilah gw si cowok simple yang gak pernah mau basa-basi busuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar